Menelan inci masa
yang Esa
Menyorot ketajaman
mata jiwa yang lepas
Salamkan aku pada
langkah manusia yang beku
Mempertimbangkan
peradapan pada guci percikan filsafat
Yang merintihkan
sejuta makna pada jiwa-jiwa setia
Akulah saksi Tuhan
pada pecahan malam yang tertusuk keabadian
Akulah saksi Tuhan
dalam kekeringan cintaNya
Dan akulah jiwa
yang menusuk janji Tuhan dalam maknaNya
Sejak noktah tuhan
telukis dalam satu mushaf
Akulah langkah yang
selalu memperhitungkan
Detik kesucian atas
maktubNya
Demi mata yang
melayang pada cadarNya
Demi mata yang
menelan kisah disejuta makna
Dan Tuhan yang maha
Kuasa
Disinah pijakan
suara Tuhan itu tiba
Inilah aku
makhluknya yang menelankan sejuta dosa
Entah, akulah yang
salah ataukah Tuhan yang salah
Yang aku rindukan
hanyalah suara Tuahan dalam keabadian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar