Kamis, 20 November 2014

Potret Rekam Jejak KH. Adlan Aly



Judul              : Biografi KH. Adlan Aly Karomah Sang Wali

Pengarang     : Anang Firdaus
Penerbit         : Pustaka Tebuireng media grup
Tahun terbit  : 2014
Tebal              : 260 halaman
Harga             : Rp. 55.000

K.H. Adlan lahir di Gresik pada tahun 1900 M. Setelah berhasil menghafal al-Qur’an, lantas meneruskan mencari ilmu di pesantren Tebuireng. Saat itu Pesantren Tebuireng merupakan salah satu pesantren terbesar di pula Jawa. Menjadi salah satu santri kesayangan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari,  karena memang beliau sangat senang dengan orang yang hafal al-Qur’an. Beliau  sangat menghormati seorang yang hafidz dan berkeinginan agar anak-anak beliau ada yang hafal al-Qur’an.

Beliau mempunyai obsesi kelak ada santri beliau yang hafidzul qur’an lafdlan, ma’nan wa amalan.Keinginan itu lalu dijadikan sebagai alasan kuat KH.Abdul Wahid Hasyim untuk berinisiatif mendirikan pondok huffadz yang khusus untuk menghafal dan mendalami al-Qur’an. Kini pondok tersebut lebih dikenal dengan pondok Madrasatul Qur’an. Pendiri pondok tersebut adalah KH. M. Yusuf Mahsyar, salah seorang keponakan Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.

Setelah menamatkan pendidikan di Pesantren Tebuireng, KH. Adlan Aly mengikuti jejak kakanya, KH. Maksum Ali, yakni mengabdikan diri kepada gurunya, Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Segala apa yang diperintah gurunya diikutinya. Beliau mengajar di Pesantren Tebuireng bersama-sama dengan KH. Idris Kamali. Hubungan dengan keluarga Tebuireng saat beliau dijodohkan gurunya dengan Nyai. Hj. Halimah keponakan gurunya.

Di Pesantren Tebuireng KH.Adlan mengajar kitab kepada santri-santri, waktunya setelah shalat Ashar. Kitab yang beliau baca adalah Fathul Wahab, Fathul Qarib dan Minhajul Qawim. Juga membimbing beberapa santri Tebuireng yang meminta belajar baca kitab dengan sistem sorogan. Banyak orang mengatakan, ada keistimawaan dikala KH.Adlan mengaji kitab fathulqarib pada setiap bulan Ramadhan. Yaitu; saat Kiai Adlan Aly membaca Fathul Qarib dan sampai pada bab istisqa, maka pasti saat itu langit akan tertutup mendung, walaupun siang itu sinar matahari panas menyengat. Ketika beliau memperaktekkan cara memindahkan surban, seketika itu pasti turun hujan. Kejadian ini pasti berulang setiap tahunnya.


Lembaga Pendidikan Perempuan

Setelah bangsa Indonesia meraih kemerdekaan Kiai Adlan Aly ikut berpikir terjun ke dunia pendidikan sebagai ikhtiar untuk mengisi kemerdekaan. Pendidikan yang telah lama terkungkung belenggu imperialisme dan kolonialisme, dimana pada masa penjajahan   pendidikan merupakan suatu yang sulit untuk didapat lebih-lebih dikembangkan.

Ketika para ulama dan tokoh masyarakat Jombang berkumpul untuk mendialogkan masalah pendirian madarasah khusus puteri, semua sepakat memilih Kiai Adlan agar mau ngopeni pendirian madrasah tersebut. Ada beberapa faktor yang melatar belakangi dipilihnya Kiai Adlan menjadi ‘mudhir’, antara lain karena beliau memiliki rumah lebih dari pada satu, yang nantinya akan digunakan sebagai ruang kelas. Faktor kedua karena Kiai Adlan Aly kaya, dan dinilai sanggup membiyai madrasah.

Pesan untuk para santrinya dari KH. Adlan adalah santri yang telah belajar di pondok pesantren Walisongo maupun sekolah yayasan yang beliau dirikan; Olehmu sekolah sampun tutukken, aku dungakne ngarep-ngarep mugo-mugo sampean podoh paringono tambahan ilmu-ilmu kang manfaat lan sampean yen kepingin  tambah-tambah ilmune supoyo temen olehe ngebukti/ taqwallah koyo kang wes di dawuhno (terjemahan bahasa Indonesia: selesaikan sekolahmu, saya doakan, semoga kedepan diberikan tambahan ilmu yang bermanfaat jika hendak memperoleh tambahan ilmu, hendaklah serius dalam mengabdi kepada allah sebagaimana penuturan berikut ini:)(Halaman 122)

Kehadiran buku ini, membantu kita menyusuri jejak hidup K.H.Adlan Ali. Sosoknya yang lemah lembut dan kasih sayang pantas untuk kita teladani. Sesungguhnya, lewat buku ini menjadi pemandu rasa keingintahuan Anda mengenai Pendiri Pengasuh Pesantren Putri Walisanga. Selamat membaca!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar